Mutlak! Pendidikan TI di Indonesia harus ada!
March 11, 2018
Bagaimana bisa dalam menyiapkan generasi siap saing di era 21, masih terdapat sekolah yang tidak membekali siswanya dengan kemampuan dan etika berteknologi informasi secara baik???
Seyogyanya, peserta didik era kekinian mutlak tahu sekaligus mampu mengimplementasikan secara fasih, bagaimana memanfaatkan sumberdaya digital disekeliling mereka. Mulai dari hal terkecil seperti berkirim dan membaca email dan pesan singkat, melengkapi isian, mengenali simbol-simbol digital serta kompetensi dasar lainnya sampai pada kemampuan mengamankan privasi dan data, bahkan membuat aplikasi. Anggapan bahwa hanya orang-orang yang berkecimpung pada area teknologi informasi yang wajib memahami secara benar tentang dunia TI adalah suatu anggapan yang sangat keliru.
Sungguh sebuah ironi:
- Sementara banyak tugas sekolah harus diselesaikan dengan TI, mereka tidak pernah diajarkan bagaimana menggunakan office offline dan online, akhirnya tugas-tugas mereka justru dikerjakan oleh orang lain.
- Sementara ujian mereka sudah diarahkan menggunakan sistem ujian online, mereka tidak pernah diajar mengenal jaringan lokal dan internet secara proporsional.
- Sementara fenomena teknologi game menggempur waktu luang mereka, mereka tidak pernah diarahkan bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai pembelajaran dalam permainan (game) secara digital.
- Sementara orang-orang sekeliling mereka sibuk bermedia sosial, mereka tidak pernah diajarkan etika dan eksistensi yang seharusnya mereka tahu dan implementasikan kini dan yang akan datang terkait pemanfaatan dan dampak media sosial.
Kemampuan literasi dan wawasan etis digital, seharusnya bukan saja menjadi pelajaran wajib anak didik pada sekolah kejuruan, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan setiap peserta didik pada semua jenis dan level pendidikan.
Stakeholder dalam dunia pendidikan sudah saatnya sadar bahwa kegagapan dan keserampangan penggunaan teknologi yang kita alami sekarang ini diakibatkan kurangnya penerimaan didikan tentang dunia digital pada masa lalu. Kekurangan ini mengakibatkan pihak-pihak yang duduk pada penentu kebijakan kini cenderung mengambil kebijakan terkait TI hanya berdasarkan budaya ikut-ikutan, tiba masa tiba akal, terkena dampak buruk dulu baru mengambil langkah, sehingga langkah yang diambilnya pun tidak strategis bahkan justru merugikan.
Jika pembekalan penggunaan dasar teknologi informasi yang diuraikan diatas saja tidak tuntas bahkan belum dilaksanakan, lantas bagaimana generasi kita dapat bersaing di era industri 4.0.

Credit: wikipedia.com
Dimana pada era ini; hampir seluruh kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari peran tren teknologi informasi yang semakin berkembang seperti Cloud, IOT, big data, data mining, blockchain dan lainnya. Dan apabila hal ini tidak mendapatkan perhatian sejak dini, maka artinya kita harus kembali pasrah untuk menjadi obyek yang diombang-ambingkan dan “disesatkan” oleh pihak lainnya yang memiliki kemampaun besar dalam dunia teknologi informasi.
#sayazia